Subjek
- #Kim Young-tak
- #mengungkapkan mereka yang bersembunyi
- #hak pilih
- #pengungsi
- #netflix
Dibuat: 2024-01-26
Dibuat: 2024-01-26 17:51
Berisi spoiler.
Film bencana tidak hanya memberikan tontonan yang spektakuler dan menegangkan bagi penonton, tetapi juga memiliki karakter satir sosial yang kuat. Terutama ketika situasi menjadi ekstrem, kontradiksi yang ada dalam masyarakat tersebut cenderung meledak.
Film Korea ‘Concrete Utopia’ yang dirilis pada musim panas 2023 mengambil latar belakang dunia di mana Ibu Kota Korea, Seoul, hancur total akibat gempa bumi. Gempa tersebut menghancurkan semua gedung di Seoul seperti domino, dan hanya satu apartemen, yaitu ‘Apartemen Hwanggung’, yang masih utuh.
Still Concrete Utopia
Para penghuni apartemen tampak bekerja sama untuk bertahan hidup dalam situasi bencana. Namun, para penyintas dari Seoul yang telah menjadi puing-puing berbondong-bondong menuju apartemen Hwanggung yang satu-satunya masih berdiri. Para penghuni apartemen Hwanggung memandang mereka dengan pandangan sinis.
Di antara para pengungsi yang berbondong-bondong ke apartemen Hwanggung, ada juga orang-orang yang tinggal di ‘Dream Palace’. Dream Palace adalah apartemen yang terletak tidak jauh dari apartemen Hwanggung. Akan tetapi, apartemen tersebut jauh lebih mahal daripada apartemen Hwanggung. Para penghuni Dream Palace sebelumnya melarang penghuni apartemen Hwanggung untuk mendekat.
Para penghuni apartemen Hwanggung mengadakan pemungutan suara untuk memutuskan apakah akan mengusir para pengungsi tersebut atau tidak. Hak suara diberikan kepada pemilik rumah, bukan kepada penyewa. Para penghuni apartemen Hwanggung memutuskan untuk mengusir para pengungsi dengan alasan bahwa para penghuni Dream Palace juga pernah mendiskriminasi dan mengecualikan mereka.
Para pengungsi tidak mau pergi begitu saja. Kim Young-tak, perwakilan penghuni apartemen, membentuk pasukan keamanan swadaya untuk mengusir mereka. Kim Young-tak kemudian memimpin pasukan keamanan tersebut untuk menjarah berbagai tempat di Seoul yang telah menjadi puing-puing dan menciptakan utopia mereka sendiri. Kim Young-tak memburu dan menghukum mereka yang diam-diam menyembunyikan para pengungsi, dan menciptakan suasana penuh ketakutan sehingga ia menjadi penguasa yang otoriter di Utopia Beton tersebut.
Still Concrete Utopia
Namun, di akhir film terungkap bahwa ia sebenarnya bukanlah penghuni apartemen tersebut. Nama aslinya adalah ‘Mo Sae-beom’. Ia berniat membeli unit apartemen 902, tetapi ia menjadi korban penipuan. Ia memberikan semua uangnya kepada pemilik unit 902, ‘Kim Young-tak’, tetapi uang tersebut diambil oleh penipu yang terkait dengan Kim Young-tak yang sebenarnya.
Mo Sae-beom pergi ke unit 902 untuk meminta uangnya kembali, dan di sanalah ia membunuh Kim Young-tak yang sebenarnya dan menyamar sebagai Kim Young-tak.
Setelah itu, utopia mereka dengan cepat runtuh. Para pengungsi dan perampok menyerbu apartemen dari luar, dan perpecahan di dalam membuat para penghuni tewas atau berpencar, dan film pun berakhir.
Episode yang berpusat pada apartemen tersebut telah menarik simpati masyarakat Korea dan mendorong kesuksesan film tersebut. Hal ini karena sering terjadi kasus di masyarakat Korea di mana anak-anak dibedakan berdasarkan harga apartemen tempat tinggal mereka, atau terjadi kasus penipuan yang menggunakan apartemen sebagai umpan. Terutama karena apartemen di Korea seringkali menjadi penyebab banyak masalah sosial, film ini terasa sangat mengagetkan bagi masyarakat Korea.
Di sisi lain, ‘Badland Hunter’ (황야), yang merupakan film spin-off dan sekuel dari film ini, telah dirilis di Netflix pada tanggal 26 Januari. Film ini lebih berfokus pada genre film aksi zombie daripada satir sosial. Meskipun demikian, jika Anda penasaran dengan nasib apartemen Hwanggung setelah film ini, Anda mungkin ingin menonton film ini.
Komentar0